Translate

16 Jun 2016

Pengaruh pertambahan penduduk terhadap keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam



Pada beberapa tahun terakhir ini, Indonesia mengalami fenomena transisi demografi. Hal ini terindikasi dari keberhasilan program KB menurunkan tingkat fertilitas dan meningkatnya kualitas kesehatan serta suksesnya program-program pembangunan lainnya (Sutiono, 2014).
Transisi demografi ini mengakibatkan perubahan struktur umur penduduk yang ditandai dengan menurunnya proporsi anak-anak bersamaan dengan meningkatnya proporsi penduduk usia kerja, sehingga angka ketergantungan menjadi sangat menurun. Kalau pada tahu 1970-an ada 86 anak yang menjadi tanggungan 100 pekerja, tahun 2000 tinggal 54 anak per100 pekerja. Inilah yang disebut dengan “Bonus Demografi” (Azis, Iwan, dkk, 2010).
Apabila melihat realita sekarang ini, Indonesia diperkirakan mencapai puncak "bonus demografi" pada tahun 2017 sampai 2019 pada gelombang pertama dan 2020 sampai 2030 pada gelombang bonus demografi kedua. Artinya, komposisi jumlah penduduk dengan usia produktif 15-64 tahun mencapai titik maksimal, dibandingkan usia nonproduktif 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas. Yang artinya  bahwa  terjadi  kenaikan  jumlah  angkatan  kerja  potensial (Wisasto, 2014).
Bonus Demografi ini jika tidak dimanfaatkan dengan baik berdampak pada lingkungan. Jumlah penduduk yang besar dan tidak diikuti kualitas kesadaran lingkungan yang baik, akan mengakibatkan terjadinya degradasi kerusakan lingkungan. Saat ini Indonesia begitu agresif mendorong pertumbuhan ekonomi, namun secara tidak sadar merusak lingkungan.
Yang terpenting ke depan adalah peningkatan kualitas SDM karena angka Human Development Index (HDI) Indonesia saat ini menempati urutan ke-111 dari 182 negara. Di ASEAN, Indonesia berada di urutan keenam dari sepuluh negara.
Saat ini, jumlah generasi muda jauh lebih banyak daripada generasi tua. Jadi, Indonesia harus melakukan persiapan membangun potensi dan sumber daya manusia (SDM).
Dengan bonus demografi ini, jumlah penduduk usia produktif mencapai 2/3 dari total jumlah penduduk. Lapangan kerja yang dibutuhkan pun makin banyak.  Kalau lapangan kerja tidak diakomodasi, maka bisa menciptakan banyak pengangguran. Ketika pengangguran membengkak maka kemiskinan bertambah dan tindak kriminalitas akan bertambah pula.
Maka disitu kita kadang merasa sedih!!!!!!!
Solusi untuk kependudukan adalah :
1.                  Kompetensi sumber daya manusia harus ditingkatkan. Salah satunya melalui pendidikan yang baik.
2.                  Meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan, meskipun ternyata lapangan pekerjaan telah tersedia namun kembali kepada mampukah SDM bersaing dalam pasar kerja sehingga kembali kepada pendidikan.
3.                  Tabungan keluarga diinvestasikan untuk kegiatan produktif
4.                  Jumlah anak sedikit “Dua Anak Cukup” agar memungkinkan perempuan juga dapat memasuki pasar kerja
5.                  Anggaran rumah tangga juga dialihkan untuk peningkatan kualitas anak dengan cara memberikan training, kursus, les, dan upaya pemeliharaan kesehatan remaja terutama kesehatan reproduksi dan penanggulangan perilaku tidak sehat seperti alkohol, narkoba, rokok dan seks bebas.
Untuk itu demi memanfaatkan bonus demografi perlu dilakukan aksi sejak dini. Dimana seluruh pihak turut terlibat dan berpartisipasi baik Pemerintah, swasta maupun masyarakat. Jika hal tersebut diimplementasikan dengan baik di seluruh wilayah Indonesia maka bonus demografi ini menjadi berkah bagi kesejahteraan bangsa Indonesia.

Solusi untuk keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam :
Inilah berbagai cara mudah untuk kita dapat berpartisipasi dalam penyelamatan lingkungan hidup yang merupakan hal-hal sederhana yang seringkali tak disadari oleh beberapa orang. Meskipun sederhana, namun jika dipraktekkan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari dapat memberikan efek yang signifikan dalam usaha untuk melestarikan lingkungan.
1.                  Membuang sampah pada tempatnya dan memisahkan sampah organik atau yang mudah diurai oleh alam dengan sampah non organik.
2.                  gunakan gelas yang bisa dicuci, jika anda terbiasa menyajikan minuman kemasan karena merasa praktis, kembalilah dengan menggunakan cara lama dengan menggunakan gelas kaca atau keramik yang bisa dicuci kemudian dipakai kembali. Selain mengurangi sampah juga menghemat pengeluaran anda.
3.                  Kompos, kompos, kompos, kompos
4.                  Memilih makanan, mengambil sesuai kemampuan menghabiskan bertanggungjawab menghabiskan dan tidak menyisakan makanan sedikitpun merupakan gaya hidup yang berkontribusi bagi penyelamatan lingkungan.
5.                  Perlu kita sadari bahwa untuk sebutur nasi yang kita makan ada air yang dipakai untuk membuat padi tumbuh dan memasaknya menjadi nasi. Jadi, jangan pernah sia-siakan makanan kita, meskipun hanya sebutir nasi. Karena keberkahan nasi yang sebutir terletak pada usaha kita untuk mengurangi dampak lingkungan.
6.                  Hemat dalam konsumsi listrik, merupakan salah satu tindakan bijak yang dapat dilakukan dengan mudah. Dengan menghemat listrik khususnya di negara kita Indonesia yang masih bergantung dengan energi berbahan fosil yang dapat meningkatkan pemanasan global, dapat mengurangi dampak tersebut sehingga memberikan efek besar terhadap penyelamatan lingkungan.
7.                  Menanam pohon di sekitar rumah
8.                  Memakai sapu tangan atau kain khusus, ketika sehabis makan, atau mengusap keringat sehingga mengurangi penggunaan tisu yang diproduksi dari ribuan hektar hutan yang harus ditebang untuk memproduksi tisu tersebut. Maka dari itu, solusinya dengan menggunakan sapu tangan atau kain khusus, selain bisa mengurangi penggunaan tisu juga dapan dicuci dan dipakai kembali.
9.                  Membuat lubang biopori di rumah, hampir disetiap musim penghujan berkah air justru menjadi musibah banjir, untuk itu perlu membuat resapan air di rumah dengan cara membuat lubang biopori.
10.              Menghemat penggunaan kertas, mengapa? Sebab bahan utama kertas adalah pohon. Dibutuhkan 1 batang pohon untuk membuat 15 rim kertas ukuran A4. Padahal 70% bahan baku kertas tersebut diambil dari hutan. Bisa dibayangkan betapa besar manfaat jika kita menghemat penggunaan kertas.
11.              Mengurangi pemakaian plastik, plastik membutuhkan hingga puluhan bahkan ratusan tahun untuk bisa terurai oleh tanah. Sehingga bisa dibayangkan dampak negatif terhadap lingkungan jika sampah plastik terus bertambah, untuk itu dengan mengurangi penggunaan plastik berarti kita ikut dalam penyelamatan lingkungan atau dengan cara daur ulang plastik dengan membuat kerajinan tangan dari plastik seperti tas, hiasan lampu dan lainnya, sehingga dapat mengurangi limbah plastik.
12.              Kurangi penggunaan kendaraan bermotor, sepeda adalah salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, sebab kendaraan bermotor menjadi salah satu sumber pencemaran udara dan menjadi pemicu pemanasan global. Kendaraan bermotor di seluruh dunia diperkirakan menghasilkan emisi karbon hingga 2 miliar pertahun dan terus meningkat seiring penggunaan kendaraan bermotor yang semakin meningkat pula.
13.              Daur ulang, pakai ulang, perbaiki ulang, pakai ulang, perbaiki lagi, atau sumbangkan kepada orang yang lebih membutuhkan daripada dibuang sia-sia.
Setiap orang harus berkontribusi dalam penyelamatan lingkungan, tidak perlu konstribusi besar jika tak mampu melakukannya cukup dengan kontribusi kecil yang dilakukan di mulai dari diri sendiri, lingkungan rumah dan masyarakat luas pasti akan memberikan efek yang besar untuk lingkungan. Sehingga terwujud Indonesia yang benar-benar menjadi jantung sehat untuk dunia. Amin ya Rabbal Alamin

10 komentar:

  1. Setiap langkah besar itu selalu diawali dengan sebuah langkah kecil
    semangat kawan...satu hati satu pikiran untuk indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. senang sekali melihat semangat anak muda.. :), semangat juga kawan
      satu hati satu pikiran untuk Indonesia

      Hapus
  2. Tulisan menarik,
    Masalah lingkungan memang belum menjadi konsen sebagian besar masyarakat kita, alias masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar.

    Memang ada yang bilang ada 2 syarat sesuatu dapat digolongkan menjadi sebuah masalah. Yang pertama, masalah tersebut terjadi pada kita dan yang kedua masalah tersebut harus terjadi saat ini. Jika suatu masalah terjadi pada orang lain, mungkin kita tidak menganggap itu sebagai suatu masalah, begitu juga jika masalah tersebut terjadi di waktu yang akan datang. Mungkin begitulah gambaran bagaimana kesadaran menjaga lingkungan di masyarakat kita. Biasanya klw sudah terjadi bencana alam baru pada ingat :/.

    Isi tulisan ini menginformasikan hal2 sederhana yang bisa kita mulai dari diri kita sendiri untuk bagaimana dapat menjaga lingkungan di sekitar kita.
    Hal seperti ini harus lebih masif di infokan melalui media apa saja, media cetak, online maupun melalui cara yang lain.

    Semangat !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kak Yudhi,
      semoga kita semua bisa melakukan hal2 sederhana itu. bisa dibilang mari kita jadi "Agent of Change"

      Hapus
  3. Nice, semoga qt semua selalu ingat menjaga lingkungan. Bisa mulai dari diri sendiri, rumah, lingkungan sekitar, dengan adanya kebersamaan dan kesadaran masing2 pasti tidak mustahil tuk mewujudkan bumi yg bersih dan sehat

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekaliii, mulai dari diri sendiri, kalau kita semua melakukannya Insya Allah perubahan besar terhadap lingkungan akan terwujud.

      Hapus
  4. Keren,,, yuk mulai dari diri sendiri untuk menjaga bumi kita,,,

    BalasHapus
  5. Nice ..
    Yukk kita mulai dari yg kecil dlu contoh'a membuang sampah pada tempat'a

    BalasHapus