Translate

24 Nov 2016

Peramu Insan Cendikia




Siapa lagi peramu insan cendikia, jika bukan dia guru kita, sang pahlawan tanpa tanda jasa, sang pencetak generasi muda yang berpendidikan. Kalau dalam dunia film guru kita berperan sebagai aktor/aktris protagonis namun ia bermain dalam dunia pendidikan.

Hari ini merupakan hari penghargaan insan guru, yang pasti berbagai ucapan yang menyentuh kalbu banyak berkumandang, entah itu berupa puisi, lagu, cindera mata bahkan berupa poster.

Lirik lagu yang tertuang dalam karya bapak Sartono, sang pengarang lagu Hymne guru, dimana liriknya membuat setiap hati orang yang mendengarkannya bergejolak luar biasa menyentuh sanubari. “Engkau adalah pelita dalam kegelapan, sebagai embun penyejuk dalam kehausan, engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa. Sebagai rasa terima kasih atas jasa-jasa guru yang mampu mewujudkan cita-cita kemerdekaan untuk mencerdaskan segenap bangsa Indonesia.

21 Nov 2016

Karena cinta Begitu Indah (Terinspirasi dari Bidan PTT di Pedalaman Jita)


Hemm.Hemm..Hemmm

Kemarin kita banyak membahas pekerjaan dan sedikit petualangan menarik ke pedalaman. Bagaimana jika kali ini tentang cinta,..? idenya nyangkut di otak pas petualangan ke pedalaman Kampung Jita, seorang Bidan menuliskan post di dinding rumah dinasnya “Saat bosan menghampiri, Ingatlah ketika jatuh cinta”.

Yahhh, kebayang kan tinggal di pedalaman yang jauh dari kota, jarak tempuh yang lumayan jauh dan mesti lewat sungai yang kadang surut, belum lagi di apit oleh hutan di sisi kanan dan kiri. Sampai di lokasi juga listrik sangat terbatas, belum lagi air bersih yang hanya berharap dari air hujan, dan parahnya gak ada sinyal untuk nelpon. Jarak rumah yang satu ke rumah yang lain lumayan jauh, belum lagi alam sekitar yang masih rawan...ihh seremm

18 Nov 2016

Perkara “Daun Bungkus” vs “Kondom XXXL Hingga Jurus Kuda-kuda Gagal (Mioko Punya Cerita)


Hai Guys untuk memulai cerita ini, saya akan buka dengan sebuah kata mutiara “Sehari Melayani, Sejuta cerita dijalani”. Yaps sehari saja melakukan pekerjaan mobile Konseling Testing dan bagi KPS di wilayah kerja Puskesmas Atuka Kampung Mioko rasanya banyak sekali cerita yang telah terukir.....So Sweet, Prikitiew..

9 Nov 2016

Memotret hasil sulaman Kesehatan dari daratan Mimika (Potret Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Mimika Provinsi Papua)


Pembangunan kesehatan merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan otonomi di bidang kesehatan. Merupakan unsur vital dan elemen konstitutif dari kehidupan seseorang, kesehatan sebagai hak asasi telah menjadi kebutuhan mendasar dan tentunya menjadi kewajiban negara dalam upaya pemenuhannya. Kesehatan juga komponen pembangunan yang memiliki nilai investatif karena dapat menghasilkan SDM yang sehat dan produktif.
Kabupaten Mimika yang kaya akan Kemajemukan sosiodemografi memiliki luas wilayah 19.592 km2 atau 4,75% dari luas wilayah Provinsi Papua yang dihuni oleh 196.401 jiwa pada tahun 2013 (BPS Mimika). Dengan topografi yang terdiri dari wilayah kota, wilayah pesisir pantai dan wilayah gunung menjadi tantangan tersendiri dalam pembangunan kesehatan. Juga terkait dengan keberadaan penduduk yang dinamis dimana penambahan penduduk meningkat seperti deret hitung apalagi laju penduduk yang datang ke Timika lebih besar dan tercepat daripada jumlah kelahiran. Tentu saja hal ini membawa perubahan karakteristik penduduk setempat akibat interaksi sosial yang terjadi setiap hari. Karakteristik penduduk yang paling tampak jelas adalah pola penyakit, gaya hidup dan perilaku mengakses layanan kesehatan (Erens Meokbun, 2015).

7 Nov 2016

Jejak Lumpur Penjejak Case Finding HIV-AIDS di distrik Jita Kabupaten Mimika

(Foto : Lumpur Jita)

Ketika orang diluar sana sibuk menorehkan karyanya untuk Indonesia, para penjejak ini juga diam-diam sibuk menorehkan langkahnya demi kesehatan saudara kita di pelosok Jita. 
Dari "Case Finding HIV, given HIV-AIDS Information and Promotion" Then distributed Healthy Assurance" Untuk saudara kita Putra Putri Indonesia. 
Satu persatu pijakan disungai berlumpur terbentuk demi mencapai tempat saudara kita itu berada. 
Mungkin saja saat ini air sungai bahkan air hujan telah menghapus jejaknya, tapi ketahuilah jejak sesungguhnya adalah ketika saudara kita bebas dari HIV AIDS dan dapat mengakses fasilitas kesehatan tanpa hambatan dan tuhan menyaksikan jejak yang telah kau buat itu.

(Foto : Pemukiman warga Sumapro)