Assalamu alaikum kamu,
yang masih tersimpan rapi di
tangan Ilahi. Tahu kah kamu aku sangat merindukanmu, memimpikan waktu dimana
aku dan kamu menghadap kiblat yang sama, menjadi makmum terbaik bagimu yang
mengaminkan setiap doa kelak di belakangmu. Menuliskan segala apapun tentangmu.
Sungguh jika aku memintanya kepada Ilahi, aku akan minta agar kau tak tersesat,
dimudahkan jalanmu menjadi insan yang terbaik semata karena Ridho Allah.
Lucu yah, karena sekarang
semua itu hanyalah sebatas khayalan. Begitu pandai diri ini menggambarkan
bagaimana indahnya kebersamaan itu, padahal engkau masih jadi rahasia Sang
Khaliq yang namamu masih tersimpan rapi di kitab Lauhul Mahfudz.