Papua, aku
selalu bangga ketika menuliskanmu. Meski aku tak lahir ditanahmu, tapi rasa bangga
pernah memijakkan kaki ditanahmu sungguh tak kan pernah terhapus dalam setiap
langkah yang ada saat ini.
Ada begitu
banyak hal menyenangkan terukir disana hingga kisah pilu yang terinspirasi dari
Ufuk timur Kampung Fakafuku. Kampung yang berada di Distrik Agimuga Kabupaten
Mimika, Kampung ini di tempuh sekitar 7 jam dari kota Timika menggunakan perahu
susun.
Saya dan
tim Komisi Penanggulangan AIDS (Ibu Hasmawati, Ibu Sonya Ariem, Pak Jeckson Rengirit,
Pak Valantino, Pak Amiruddin dan Pak Richard) kala itu melakukan mobile testing
HIV AIDS di kampung itu. Sungguh kesan pertama yang nampak seperti kampung yang
terlupakan, kampung gubuk derita. Masyarakat terlihat seperti membutuhkan
pelukan juga tatapan mata penuh harap, mereka terlihat kurus dan kelaparan. Disini
mereka makan sampai dua hari sekali, dan hanya memakan pisang yang direbus bahkan
hanya memakan kelapa saja. Mie instan yang kami berikan tak pandai mereka olah
menjadi makanan. Sungguh penampakan yang sangat memprihatinkan.