Translate

26 Jul 2017

Meski hanya sebuah doa “Untukmu Palestina”


“Aku sedang berada di sujud terakhir shalatku, tiba-tiba bunyi keras terdengar dan kurasakan berat di atas punggungku. Saat bibirku melafazkan doa sujud kurasakan ada air yang mengalir di tubuhku, aku duduk meski terasa berat beban di punggungku menyelesaikan shalat dengan Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh... Tiba-tiba air mataku jatuh melihat tubuhku bersimpuh darah, darah ibuku yang melindungiku dari reruntuhan itu, kurasakan dingin tubuhnya mendekapku erat, erat dan sangat erat. Tubuhku gemetar dan rasanya ingin berteriak saja tapi kutenangkan diriku dengan lafaz Astagfirullah. Ibuku yang sangat aku cintai berkorban demi anaknya dari kata yang tak asing lagi di telingaku “BOOOM”. Rudal Zionis yang merenggut saudara-saudaraku dan orang tuanya, ayahku yang selalu semangat membela Tanah kami Palestina yang tertembus peluru Zionis itu, ibuku yang selalu istiqamah membantu ayahku berjihad. Apakah aku selanjutnya ??? Tidak, meski terkapar sudah tubuh ibuku, diatas tanah berdebu tempat kami mengungsi, aku berjanji tetap membela tanahku meski harus terbaring menghadapmu Ilahi Rabbi. ”

Tidakkah cerita diatas ini menyayat hati kita saudaraku muslim dan muslimah.  Cerita adik-adikku yang diselimuti takut dari negeri Palestina. Adik-adikku yang mencari orang tuanya namun yang ia jumpai tubuh yang bersimbah darah, Adik-adikku yang sarapannya berjuta-juta peluru, setiap harinya hanya mendengar dentuman bom yang meluluh lantahkan sekolah dan tempat tinggalnya. Nasibmu malang adik-adikku, malammu tak tenang, matamu terpejam namun diselimuti rasa takut serangan yang tak kunjung usai.

Di halaman Masjidil Aqsha menggenang darah dan tubuhmu yang yang terkapar karena peluruh yang menghujam ditubuhmu, adik-adikku rasa-rasanya kepahitan ini bak film bioskop yang mempertontonkan kebiadaban terhadap negerimu. Rabbi, Masih ada kah asa bagi adik-adikku itu ?? Kedamaian, tawa riang mereka, semangat ingin belajar, ingin bercanda, ingin berdamai dan ingin hidup.

Duhai, Sahabatku
Atas nama persaudaraan dan rasa kemanusiaan, Bangkitlah!!

Kita tak boleh hanya diam sambil aktif mengupdate status di sosial media, bercanda riang dan tertawa terbahak-bahak sembari menikmati makanan enak yang mampu kita beli, menikmati tontonan bioskop setiap malam, kita tak boleh mengabaikan mereka, Bangkitlah untuk menyelipkan doa disetiap sujudmu, disetiap shalat malammu karena Mahabbah Fillah atas persaudaraan, Cinta, Kasih, mari membantu mereka dengan segala upaya dan doa. Karena sesungguhnya kita bisa melakukan sesuatu, bersatu menyebarkan tragedi ini pada mereka-mereka yang berhati mulia, memberi meski sedikit apa yang kita punya bahkan jika itu sebuah doa.


Ya Allah selamatkanlah Palestina!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar