Translate

9 Agu 2016

Mobil Nyanyi Minta Sampah



Reportase perjalanan hari ini dimulai.....
Hari ini karena banyak genangan air akibat hujan di Timika yang enggan berhenti, jadi perjalanan itu rasanya begitu lama dilalui, dan baru sadar karena begitu lama menikmati perjalanan yang tujuannya juga tidak jelas. Sadar kalau Timika lagi bermasalah dengan yang namanya “SAMPAH”.

 Lokasi di jalan sp 3 Timika

Di sepanjang jalan ada saja sampah yang ditemukan, namun justru TPS lah yang kurang terlihat. Yah seiring pertambahan penduduk di Timika yang kian meningkat mencapai 196.401 jiwa pada Tahun 2013 sesuai dengan data Badan Pusat Statistik Timika yang mayoritas disebabkan oleh Tingginya migrasi, sehingga konsumsipun meningkat alhasil sampah menjadi makin bertambah pula. 

 Lokasi di Jalan sp 2 Timika 

 Lokasi berada di lorong Jl. Budi Utomo Timika

Sampah di buang di selokan, sampah bertumpuk berhari-hari, sampah dibiarkan menggenang, sampah di bakar di halaman toko yang mengakibatkan asap (polusi) di jalan, sampah di buang di sembarang tempat, sampah dibiarkan dikerumuni lalat dan hewan pengerat, sampah di pilah-pilah oleh peternak Babi, sampah bertumpuk di beberapa titik tempat pembuangan sampah liar di sepanjang jalan, bahkan ada juga yang sengaja buang sampah saat berkendara.
Meskipun ada truk pengangkut sampah dari Dinas Kebersihan, namun tidak semua sampah diangkut, lebih lagi jika tumpukan sampah warga berada di dalam lorong.  Belum lagi ketika truk pengangkut sampah sudah mengambil sampah di pagi hari, siangnya hingga malam sampah kembali menumpuk, TPS yang tersedia pun masih minim, sehingga masyarakat kerap kali membuat TPS liar yang pastinya tidak baik dipandang mata, merusak estetika, menimbulkan bau tak sedap, menimbulkan penyakit, dan merusak lingkungan.
Ada juga yang sadar akan dampak negatif dari TPS liar, sehingga memasang papan peringatan seperti ini “YANG BUANG SAMPAH DISINI, KO PASTI SAKIT ALE”. Tapi hanya bertahan beberapa hari saja sudah dicabut. Lucu yah..Hihihihi
Nah...sebagai warga Timika, saya perihatin sehingga saya mulai berfikir apa yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran buang sampah pada masyarakat. Alhasil muncullah sebuah ide mengembangkan truk pengangkut sampah menjadi “Mobil Nyanyi Minta Sampah”.

Deskripsi tentang “Mobil Nyanyi Minta Sampah”
Mobil ini merupakan truk pengangkut sampah yang di modifikasi dengan warna mobil “Kuning” dan Hijau pada kepala Mobil sebagai warna alam. Di samping mobil ada tulisan tagline “Mobil Nyanyi Minta Sampah, Bangga menjaga kebersihan”.
Mobil ini akan datang mengambil sampah pada titik TPS yang sudah diletakkan di daerah pemukiman dan pada tempat sampah di daerah pertokoan dan lain sebagainya. Jadwal pengangkutan sampah terbagi menjadi 3 shift (Pagi, Siang, Sore) sehingga warga yang lupa atau baru sempat membuang sampah dapat diangkut sampahnya sehingga tidak lagi membuat TPS liar. Tidak lagi ada tumpukan sampah yang berlebihan di TPS.
Mobil ini setiap kali jalan akan diiringi lagu, karena orang-orang Timika kebanyakan menyukai lagu-lagu Ambon maka mobil ini pun setiap kali datang diiringi lagu-lagu ambon yang liriknya sudah dikemas dengan ajakan membuang sampah di tempat yang benar. Misalnya Lagu Marvey Kaya Paleng Bae “Seng Bisa Bilang Lai, Beta Paleng Sayang Se, Paskali. Kalau se buang sampah yang benar setiap, hari” (hihihi...misalnya)
Ini merupakan strategi promosi untuk menarik perhatian warga dengan membiasakan mendengar ajakan buang sampah yang benar dan membaca taggline kebersihan. Sehingga dari kebiasaan itu menciptakan perilaku sadar terhadap kebersihan lingkungan.
Sampah yang telah diangkut oleh Mobil Nyanyi Minta Sampah kemudian diangkut ke tempat pembuangan akhir sampah, nah disanalah tempat dimana orang-orang yang memiliki kepentingan dengan sampah bertransaksi di satu titik itu, misalnya para orang yang mencari makan untuk ternak babinya sehingga tidak lagi terlihat orang-orang yang mengais sampah di TPS (mengais sampah hingga seharian, belum lagi tidak menggunakan masker), para pendaur ulang dan pemulung.
Dengan Mobil Nyanyi Minta Sampah ini merupakan bentuk promosi guna menyebarkan informasi yang dikemas dalam bentuk lagu-lagu Ambon guna mempengaruhi/membujuk dan atau mengingatkan warga agar bersedia membuang sampah pada tempat yang benar. Yang lambat laun akan menjadi kebiasaan warga dan menjadi gerakan peduli kebersihan/lingkungan. 


Salam Unjuk Jari, Kita Peduli Lingkungan


17 komentar:

  1. omong-omong soal sampah... negara kita memang belum banyak yg menyadari dari segi penduduknya... sebenarnya sampah itu sngat buruk bagi mereka... betapa buruknya lingkungan yg di penugi sampah berserakan.. mereka tidak menyadari sampah itu pengancam bahaya bagi mereka... semoga satu persatu yg sempat mampir di pos mb'yusriani ini.. bisa menyadari dan mengaja'saudara2 disekitarnya untuk mencontohkan bagai mana membuang sampah dengan benar.. karna hidup berdampinga dengan sampah tidak baik dan buruk bagi mata dan kesehatan... semoga sukse posnya dan karia karia nya.. salam dari saya wawanjuna salam persaudaraan buat mb'yuryani.. mantap!!posnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam persaudaraan juga Wawan Juna, benar sekali bahwa hidup berdampingan dengan sampah sangat tidak baik dipandang mata belum lagi dapat menjadi sumber penyakit. Terima kasih sudah membaca yah... :)

      Hapus
  2. Setuju sebaiknya pemerintah sediakan mobil yang mobile....agar sampah di kota timika khususnya warga dapat memanfaatkan mobil sampah yg berkeliling dengan bunyian lagu sebagai perhatian warga...untuk membuang sampah pada tempat yang sudah di sediakan....sesuai dengan waktu yang di tentukan....terimakasih dek atas inspirasi ade sebagai masukan bagi pemerintah dalam memperhatikan....masalah sampah di kota Timika

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak, semoga pemerintah Timika, bisa menjadikan sebagai bahan masukan unk permasalahan sampah di daerah kita tercinta

      Hapus
  3. Konsepnya baik. Yg penting buat saya adalah tentang siapa menyadarkan siapa? Informasi jelas bahwa sampah itu buruk buat lingkungan dimana kita hidup, tapi toh masih saja ada orang yg mengerti tentang sampah tapi tdk sadar bagaimana agar tetap membuang sampah pada tempatnya. saya kira setiap paginya ada kok truk sampah yg ngangkutin sampah di jalan yg dibuang oleh masyarakat dibeberapa titik. Cuma warnanya bukan kuning tapi hijau, hehe.
    Fasilitas dulu yg perlu di perhatikan pemerintah, tentang ada tidaknya semacam bak-bak besar yg disiapkan di beberapa titik yg mudah di jangkau oleh masyarakat yg kemudian truk setiap paginya ngangkutin sampah itu. Yg penting jelas orang harus buang dimana? klo tdk ada tempatkan orang akan naro sampah dipinggir jalan gitu aja dan itu buruk, meluas, bau busuk yg menyengat.
    itu sih. Tapi salut klo konsep yg di tawarkan dirimu bisa diaplikasikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali kanda Fhizin, sayangnya ketika truk sampah sudah ngangkut sampah di pagi hari, siang hari mala banyak yang buang sampah krn pagi tidak dapat. Nah untuk itu usulan 3 waktu truk sampahnya datang.
      benar sekali perlu adanya fasilitas tempat sampah yang cukup, sehingga masyarakat bisa membuang sampah ditempat yg benar. terima kasih atas kunjungan dan komentarnya.

      Hapus
  4. Iya yusri, Sa pu rumah juga di jalan Pattimura itu sampah kasih kala siapa eee..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kah kk Ira, yg penting kk tdk ikutan toh. ciee sudah pintar komen blog ale,..Syukurlah perkembangan..Makasih kk Ira

      Hapus
  5. Sepertinya lucu dan menarik...dhibur dg lagu Ambon manise sambil buang sampah..Hahahhaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha..iya.
      terima kasih sudah berkunjung di blog ini

      Hapus
  6. Klw di Sulawesi sdh ada truk sampah yang biasa pake lagu dangdut kalau lewat. Tpi memang klw sudah siang sampah berserakan kembali jadi bleh lah truk sampah datanglah 3 waktu. Keren artikelnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya betul, biar menghindari orang membuat tempat penampungan sampah liar.
      terima kasih kak

      Hapus
  7. Balasan
    1. Terima kasih, salam kenal
      jangan bosan2 untuk membaca dan semoga terinspirasi

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Di pasar baru juga baaanyak sekali sampahnya. Meluas sampai kemana". Terganggu banget. Udah bayar 6rb perhari tapi ngga ada yg buang sampah" itu. Udah kayak gunung sampah. Harusnya ada bagian pembuang sampah ya mbak.

    BalasHapus