Ketika ibu pertiwi bercerita!
Ku
lihat ibu pertiwi, Sedang bersusah hati
Air
matanya berlinang, Mas intanmu terkenang
Hutan
gunung sawah lautan, Simpanan kekayaaan
Kini
ibu sedang lara, merintih dan berdoa
Ketika
ibu pertiwi bercerita tentang kependudukan. Ada apa dengan kependudukan?.
Indonesia tercinta sedang mengalami ledakan penduduk yaitu sebanyak 237,6 juta penduduk
berdasarkan sensus tahun 2010 dan melonjak pada tahun 2014 menjadi 253,60 juta
jiwa. Dan negeri Tercinta menjadi peringkat ke empat penyumbang terbesar
penduduk dunia yang menambah beban berat planet bumi ini. dengan angka
kelahiran 1,49 persen per tahun, jika saja Amerika sebagai peringkat ketiga
mampu mengendalikan pertambahan penduduknya menjadi kurang satu persen,
sedangkan kita tetap maka posisi akan berbalik dan ini menjadi tantangan yang
sangat dahsyat.
Bukan
hanya itu, Indonesia juga sekaligus mendapatkan bonus demografi yang jika tidak
bisa dimanfaatkan dengan baik akan berdampak pada tingginya angka pengangguran,
belum lagi kerusakan hutan yang kerap kali diberitakan, pencemaran, degradasi
lingkungan, kemiskinan, kriminalitas, KDRT, pergaulan bebas, dan tawuran. Sungguh
merintih bumi pertiwi.
Lalu bagaimana dengan wilayah
Indonesia khususnya Kota Parepare?
Kota
parepare tercinta pun tak luput dari pertambahan penduduk dari tahun ke tahun mengalami
peingkatan tahun 2010 129,2 juta jiwa, tahun 2011 meningkat menjadi 130,5 juta
jiwa, tahun 2012 meningkat lagi menjadi 132,0 juta jiwa dengan luas wilayah
99,33 km2. Saat ini kebanyakan dari kita belum menyadarinya padahal
hal ini akan menjadi tantangan yang luar biasa.
Kota Parepare kota Strategis
Sebagai
kota yang memiliki posisi yang strategis yakni terletak pada jalur perlintasan
transportasi darat maupun laut, dimana dari arah utara berbatasan dengan
Kabupaten Pinrang, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Barru, sebelah timur
berbatasan dengan Kabupaten Sidrap dan sebelah barat berbatasan dengan Selat
Makassar. Kota Parepare juga merupakan satu diantara 28 Kabupaten/Kota di provinsi
Sulawesi Selatan yang terpilih dan ditetapkan sebagai pusat pengembangan
kawasan unggulan KTI. Maka Kota Parepare menjadi daya tarik penduduk untuk
mendiami Kota Parepare.
Lahan Perumahan yang semakin
meningkat
Penggunaan
lahan terbesar bedasarkan data tahun 2009 adalah lahan untuk perumahan yaitu
4,41% dan untuk hutan 39,17%. Pada tahun ini angka tersebut meningkat
berdasarkan realita begitu banyaknya perumahan-perumahan baru yang terus dibangun
di lahan Kota Parepare, hal ini mengakibatkan sebagian wilayah mengalami alih
fungsi dari hutan menjadi perumahan. Jumlah penduduk yang kian meningkat dan
alih fungsi lahan yang terjadi saat ini mengakibatkan sulitnya memperoleh air dari
PDAM apalagi yang berada di daerah dataran tinggi.
Penduduk yang tidak merata
Jumlah
penduduk Kota Parepare pada tahun 2009 sebanyak 115.169 jiwa yang tersebar
secara tidak merata pada seluruh wilayah kota. Penduduk tersebut tersebar dalam
21 kelurahan, dimana kelurahan yang paling banyak penduduk adalah kelurahan
Lapadde sebanyak 10.030 jiwa, sedangkan kelurahan yang paling kecil penduduknya
adalah Kelurahan Watang Bacukiki sebanyak 1.421 jiwa. Perbedaaan dari jumlah
penduduk menandakan bahwa tingkat intensitas guna lahan yang berbeda.
Penyebaran penduduk yang tidak merata tersebut, mengakibatkan terjadinya
kawasan dengan kepadatan penduduk tinggi dan kepadatan penduduk rendah.
Kota Parepare Kota Rujukan
Kota
kecil namun berkembang dengan baik itulah kota Parepare, kota rujukan dimana
menjadi kota tujuan untuk pendidikan yakni dengan adanya Universitas dan
Sekolah Tinggi, sehingga banyak anak-anak dari daerah-daerah sekitar Kota
Parepare melanjutkan pendidikan di Kota Parepare, dari melanjutkan pendidikan
hingga menetap menjadi penduduk, bukan hanya di bidang pendidikan namun di
bidang kesehatan, RSUD Andi Makkasau menjadi rumah sakit rujukan dari berbagai
daerah di sekitar Kota Parepare.
Kota
parepare juga berpeluang untuk pengembangan pariwisata. Berbagai objek wisata
kota yang berada di sepanjang jalur jalan akses utama wisatawan manca negara yang
menuju dan dari Tanah Toraja dapat menarik sebagai koridor wisata yang damai,
indah dan menjadi pendapatan bagi penduduk dan APBD Kota Parepare.
Penataan
dan desain fasilitas umum dan fasilitas perbelanjaan yang ada saat ini terus
dikembangkan oleh Bapak Walikota Parepare H.Muh. Taufan Pawe seperti pasar
senggol, supermarket, lapangan Andi Makkasau, Parepare Beach, Taman
Mattirotasi, pelabuhan dan fasilitas pertokoan semuanya didesain lebih menarik
agar dapat menjadi objek wisata yang digemari baik masyarakat lokal, regional
maupun wisatawan. Semua ini menjadi daya tarik penduduk-penduduk di luar Kota
Parepare untuk menetap di Kota Parepare.
Baik
negara kita Indonesia maupun Kota Parepare sebagai bagian dari wilayahnya
adalah tanggung jawab kita untuk peduli dan sadar terhadap kependudukan. Karena
masalah kependudukan ini berawal dari kesadaran setiap remaja atau kaum muda. Kesadaran
untuk bertanggungjawab terhadap kualitas diri, baik dari pendidikan, kesehatan,
kehidupan, serta perencanaan hidup berkeluarga kelak.
keren penulisan tertatah dengan rapi dan di perkuat dengan data" yang pasti serta literaturnya update selalu . (Y)
BalasHapusTerima kasih bung Herman
Hapus