Translate

1 Mei 2015

Refleksi Mengenai Kependudukan Kota Parepare

Ketika ibu pertiwi bercerita!
Ku lihat ibu pertiwi, Sedang bersusah hati
Air matanya berlinang, Mas intanmu terkenang
Hutan gunung sawah lautan, Simpanan kekayaaan
Kini ibu sedang lara, merintih dan berdoa

            Ketika ibu pertiwi bercerita tentang kependudukan. Ada apa dengan kependudukan?. Indonesia tercinta sedang mengalami ledakan penduduk yaitu sebanyak 237,6 juta penduduk berdasarkan sensus tahun 2010 dan melonjak pada tahun 2014 menjadi 253,60 juta jiwa. Dan negeri Tercinta menjadi peringkat ke empat penyumbang terbesar penduduk dunia yang menambah beban berat planet bumi ini. dengan angka kelahiran 1,49 persen per tahun, jika saja Amerika sebagai peringkat ketiga mampu mengendalikan pertambahan penduduknya menjadi kurang satu persen, sedangkan kita tetap maka posisi akan berbalik dan ini menjadi tantangan yang sangat dahsyat.
            Bukan hanya itu, Indonesia juga sekaligus mendapatkan bonus demografi yang jika tidak bisa dimanfaatkan dengan baik akan berdampak pada tingginya angka pengangguran, belum lagi kerusakan hutan yang kerap kali diberitakan, pencemaran, degradasi lingkungan, kemiskinan, kriminalitas, KDRT, pergaulan bebas, dan tawuran. Sungguh merintih bumi pertiwi.

Lalu bagaimana dengan wilayah Indonesia khususnya Kota Parepare?


            Kota parepare tercinta pun tak luput dari pertambahan penduduk dari tahun ke tahun mengalami peingkatan tahun 2010 129,2 juta jiwa, tahun 2011 meningkat menjadi 130,5 juta jiwa, tahun 2012 meningkat lagi menjadi 132,0 juta jiwa dengan luas wilayah 99,33 km2. Saat ini kebanyakan dari kita belum menyadarinya padahal hal ini akan menjadi tantangan yang luar biasa.

Kota Parepare kota Strategis

            Sebagai kota yang memiliki posisi yang strategis yakni terletak pada jalur perlintasan transportasi darat maupun laut, dimana dari arah utara berbatasan dengan Kabupaten Pinrang, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Barru, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sidrap dan sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar. Kota Parepare juga merupakan satu diantara 28 Kabupaten/Kota di provinsi Sulawesi Selatan yang terpilih dan ditetapkan sebagai pusat pengembangan kawasan unggulan KTI. Maka Kota Parepare menjadi daya tarik penduduk untuk mendiami Kota Parepare.

Lahan Perumahan yang semakin meningkat

            Penggunaan lahan terbesar bedasarkan data tahun 2009 adalah lahan untuk perumahan yaitu 4,41% dan untuk hutan 39,17%. Pada tahun ini angka tersebut meningkat berdasarkan realita begitu banyaknya perumahan-perumahan baru yang terus dibangun di lahan Kota Parepare, hal ini mengakibatkan sebagian wilayah mengalami alih fungsi dari hutan menjadi perumahan. Jumlah penduduk yang kian meningkat dan alih fungsi lahan yang terjadi saat ini mengakibatkan sulitnya memperoleh air dari PDAM apalagi yang berada di daerah dataran tinggi.

Penduduk yang tidak merata

Jumlah penduduk Kota Parepare pada tahun 2009 sebanyak 115.169 jiwa yang tersebar secara tidak merata pada seluruh wilayah kota. Penduduk tersebut tersebar dalam 21 kelurahan, dimana kelurahan yang paling banyak penduduk adalah kelurahan Lapadde sebanyak 10.030 jiwa, sedangkan kelurahan yang paling kecil penduduknya adalah Kelurahan Watang Bacukiki sebanyak 1.421 jiwa. Perbedaaan dari jumlah penduduk menandakan bahwa tingkat intensitas guna lahan yang berbeda. Penyebaran penduduk yang tidak merata tersebut, mengakibatkan terjadinya kawasan dengan kepadatan penduduk tinggi dan kepadatan penduduk rendah.

Kota Parepare Kota Rujukan

            Kota kecil namun berkembang dengan baik itulah kota Parepare, kota rujukan dimana menjadi kota tujuan untuk pendidikan yakni dengan adanya Universitas dan Sekolah Tinggi, sehingga banyak anak-anak dari daerah-daerah sekitar Kota Parepare melanjutkan pendidikan di Kota Parepare, dari melanjutkan pendidikan hingga menetap menjadi penduduk, bukan hanya di bidang pendidikan namun di bidang kesehatan, RSUD Andi Makkasau menjadi rumah sakit rujukan dari berbagai daerah di sekitar Kota Parepare.
            Kota parepare juga berpeluang untuk pengembangan pariwisata. Berbagai objek wisata kota yang berada di sepanjang jalur jalan akses utama wisatawan manca negara yang menuju dan dari Tanah Toraja dapat menarik sebagai koridor wisata yang damai, indah dan menjadi pendapatan bagi penduduk dan APBD Kota Parepare.
Penataan dan desain fasilitas umum dan fasilitas perbelanjaan yang ada saat ini terus dikembangkan oleh Bapak Walikota Parepare H.Muh. Taufan Pawe seperti pasar senggol, supermarket, lapangan Andi Makkasau, Parepare Beach, Taman Mattirotasi, pelabuhan dan fasilitas pertokoan semuanya didesain lebih menarik agar dapat menjadi objek wisata yang digemari baik masyarakat lokal, regional maupun wisatawan. Semua ini menjadi daya tarik penduduk-penduduk di luar Kota Parepare untuk menetap di Kota Parepare.

            Baik negara kita Indonesia maupun Kota Parepare sebagai bagian dari wilayahnya adalah tanggung jawab kita untuk peduli dan sadar terhadap kependudukan. Karena masalah kependudukan ini berawal dari kesadaran setiap remaja atau kaum muda. Kesadaran untuk bertanggungjawab terhadap kualitas diri, baik dari pendidikan, kesehatan, kehidupan, serta perencanaan hidup berkeluarga kelak.

            Mari menjadi bagian dari cita-cita kehidupan bumi pertiwi yang baik di masa depan. Untuk Indonesia lebih baik, dari kita untuk kita.

2 komentar:

  1. keren penulisan tertatah dengan rapi dan di perkuat dengan data" yang pasti serta literaturnya update selalu . (Y)

    BalasHapus