Bhineka
itulah namanya, seorang cowok yang menjadi idola para wanita di Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Parepare. Orang tuanya memberi nama itu karena
ayahnya berdarah Bitung dan ibunya berdarah Enrekang. Eka panggilan akrabnya
adalah seorang cowok yang melankolis, puitis dan sangat romatis, bukan hanya
itu dia juga pandai dan easy going.
Bagaimana mungkin cewek cewek di kampus tdk histeris jika
dia berjalan, jika dia berucap dan jika dia tebar pesona dengan tampangnya.
Namun dari sekian banyak cewek cantik, dia hanya terfokus pada satu cewek
namanya Ika.
“Bagaimana,
apa lagi yang kau tunggu? Dia itu cowok idaman kamu, jangan tunggu lama-lama
nanti diambil orang”, tegas Wuri sahabat Ika.
“kita
kan masih semester dua, apalagi aku tidak begitu yakin dengan cintanya, kecuali
dia melamarku” tegas Ika.
“kamu
yakin, mau menikah muda?”, Tanya Wuri.
Percakapan mereka sampai di telingah
Eka, dengan sigap Eka menguatkan niatnya untuk segera melamar Ika dengan
memberitahukan orang tuanya. Dia juga melamar Ika di depan umum, agar semua
orang tahu atas keseriusan Eka.
Ika kemudian menerima lamaran Eka
dengan syarat Eka harus menunggu hingga Ika selesai kuliah dan mendapatkan
pekerjaan. Jawaban Ika sontak membuat Eka kecewa, dan mencabut lamaran
tersebut.
Kejadian tersebut membuat Ika jadi
galau, dia merasa menyesal namun dia tidak ingin cita-citanya menjadi seorang
perawat pupus begitu saja karena cinta. Dia selalu berusaha meyakinkan dirinya
kalau di depan sana, kesuksesan selalu bersanding cinta.
Dia jadi fokus belajar, dan tidak
lagi memikirkan tentang pacaran dan sejenisnya. Semenjak kejadian tersebut Eka
tak lagi pernah terdengar di telingahnya bahkan Eka di beritakan telah menikah.
Ika kemudian lulus dengan nilai yang
memuaskan dan segera di terima di salah satu Rumah Sakit Umum di Kota Parepare.
Dia begitu hebat menata kariernya dan menjadi perawat yang handal.
Suatu hari dia harus menangani salah
seorang anak di ruang Instalasi Gawat Darurat dengan sigap dia membantu dokter
menangani anak tersebut hingga berhasil. Saat dia berjumpa dengan orang tua
anak tersebut dia begitu terkejut, ternyata orang tua anak tersebut adalah Eka
yang menikah setelah kecewa lamarannya di tolak oleh Ika.
Kini Eka memiliki 5 orang anak,
dengan pekerjaan yang tidak tetap. Tampangnya yang dulunya mempesona kini lebur
karena pekerjaan dan mengurus anak dan merawat istrinya yang kini hamil.
Dia sangat berterima kasih kepada
Ika dan memberikan ucapan selamat atas kesuksesannya sekarang, dia bahkan
minder untuk bertemu dengannya sebab merasa sangat tidak pantas dengan
keadaannya sekarang.
Ika merasa bersyukur karena memilih
untuk menggapai cita-citanya terlebih dahulu daripada menikah muda yang dulu
menjadi dambaannya. Keyakinannya pun terbukti bahwa kesuksesan bersanding
dengan cinta, saat ulang tahunnya ke-25 ia dilamar oleh dokter muda rekan
kerjanya dan hidupnya jauh lebih bahagia. Sekarang kebahagiaannya bertambah
setelah dianugerahkan dua orang anak yang cerdas.
Salam
Genre
Wahh..keren, cerpennya sangat inspiratif.. Salam Genre
BalasHapusTerima kasih, Salam Genre
HapusIjin Share ke fbku yah
BalasHapusSilahkan, kalau perlu semua postingan di share biar tmn2 smua tahu mengenai Bonus Demografi n ketenagakerjaan
Hapus