Translate

23 Apr 2015

Inilah Aku

 Perkenalkan namaku Yusriani, teman-temanku biasanya memanggilku dengan sebutan Yusri. Yahhh kalau dalam Surah Alam Nasyrah atau surat ke 94 artinya “Kemudahan”, aku berharap itu bermakna akan selalu ada kemudahan di setiap kesulitan yang akan aku hadapi.Hehehe

Aku asli orang Parepare tanpa campuran, Lahir tepat di pukul 02.00 wita pada hari Sabtu Tanggal 15 Februari 1992. Sebelum aku menghirup udara di dunia ibuku segera dilarikan ke rumah sakit bersalin, namun karena aku ngotot keluar duluan, akhirnya aku lahir di rumah. Padahal nenekku sudah dandan cantik karena ingin ke rumah sakit. “ Maaf Nek, aku udah lahir duluan, Cheers!!”.

Berbicara tentang saudara, aku adalah anak keempat dari enam bersaudara. ”Uppsssss aku ngaku deh kalau keluargaku bukan keluarga berencana”..hehehe

Banyak saudara memang bagus, rumah jadi ramai, banyak yang membantu ibu dan ayah, namun banyak anak juga banyak kebutuhan. Belum untuk sekolah, pakaian, rumah dan seabrek kebutuhan kita yang katanya untuk ikut trend.


Aku merasakan hal itu, dengan pekerjaan ayah yang hanya seorang wiraswasta harus memenuhi kebutuhan 6 orang anak, tapi aku bersyukur kami semua bisa sekolah hingga perguruan tinggi. Ayah dan ibuku juga sudah mengajarkan kami untuk hidup hemat dan menghargai setiap apa yang kita miliki. Meskipun adikku ada yang tidak demikian, wajarlah karena setiap saudara memiliki karakter yang berbeda.

Ketiga kakakku sekarang juga sudah menikah, mereka menikah setelah menyelesaikan kuliahnya, dan aku bersyukur mereka ikut program KB “Dua Anak Cukup”

Jadi sekarang Ayah hanya menanggung ibu, aku dan kedua adikku. Aku teringat dulu untuk memenuhi kebutuhan kuliahku, aku tidak minta uang dari mereka, tapi aku berusaha untuk mendapatkannya sendiri dengan membantu orang untuk membuat laporan, mengetik artikel yang banyak, ikut lomba sehingga dari sana aku bisa mendapatkan pundi-pundi rupiah yang cukup untuk menutupi kebutuhan kuliahku, namun apabila aku kekurangan aku baru meminta pada ibuku.

Jiwa kepahlawananku untuk membantu ayah dan ibu dalam memenuhi kebutuhan kuliahku aku dapatkan dari kakak-kakaku yang lebih dulu sukses dalam pendidikan dengan kerja sambil kuliah. Iya kami adalah anak-anak yang diberi anugerah kepahlawanan dari Ilahi Rabbi...wkwkwkwkwk memuji diri sendiri.

Aku belajar untuk mencari uang sendiri, karena aku sadar aku memiliki banyak kebutuhan, ketika aku mau mengeluhkan kebutuhanku itu pada ibu, ibuku akan lebih dulu mengeluh masalah keuangan...Adduhhhh aku tidak tega.Hahahhaha Love you Ibu.

Maklumlah ibu-ibu itu suka mengeluh, karena mereka adalah “judgment maker” dalam keluarga, keputusan masalah keuangan, ini mesti kemana, itu mesti kemana. Jadi “Harap Maklum”.

So..this is my story. Apapun yang anda tangkap dalam cerita ini semoga anda bisa belajar, bahwa banyak anak memang banyak rejeki, namun banyak juga yang harus di tanggung. Rencanakan masa depan anda mulai sekarang. Dengan mengikuti program KB “Dua Anak Cukup” untuk masa depan yang lebih baik dengan anak-anak yang berkualitas, sehat, dan yang pastinya menjadi kebanggaan anda kelak.

Salam Genre

3 komentar:

  1. Persis dgnku, iya klw kita ikut program kb kita bisa menej rumah tangga dg baik. Kisahnya menarik..heheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, jangan lupa baca postingan yang lain yah.. :)

      Hapus
  2. Kok ya KB. rencana nikah aja blum jelas kok bukkk hehehe
    Ssiippp sssiiipp sssiiippp

    BalasHapus